Grinnews.id – Mengunjungi Saung Udjo di Bandung sudah menjadi agenda turis, baik domestik maupun internasional, yang ingin menyaksikan pesona angklung.
Namun, sedikit yang tahu bahwa Saung Udjo tidak hanya menawarkan pertunjukan angklung, tapi juga memiliki sebuah lahan wisata dan konservasi bernama Udjo Ecoland.
Berlokasi hanya 2,7 km dari Saung Angklung Mang Udjo dengan waktu tempuh sekitar 10 menit, Udjo Ecoland merupakan gabungan unik antara wisata alam dan edukasi lingkungan.
Dibangun sejak 2013, tempat ini adalah inisiatif bersama dari Saung Udjo, Pemprov Jabar, dan masyarakat Desa Cimenyan.
Udjo Ecoland mendeklarasikan diri sebagai zona ‘zero waste‘. “Kami menyediakan tempat minum untuk meminimalisir penggunaan plastik,” kata Jaka, Project Manager Saung Udjo.
Tempat ini juga fokus pada konservasi bambu, dengan tiga jenis bambu utama yang digunakan dalam produksi angklung: bambu wulung, apus, dan bombom.
Udjo Ecoland tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga memanfaatkan keahlian komunitas sekitar.
“Kami memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi pengrajin angklung, mulai dari penanaman bambu hingga produksi,” ujar Putri, Corporate Secretary Saung Mang Udjo.
Edukasi dan Konservasi
Selain area produksi angklung, Udjo Ecoland juga menawarkan berbagai area edukasi mulai dari peternakan, perikanan, kehutanan, hingga konservasi bambu.
“Kami menargetkan pelajar dan keluarga sebagai pengunjung karena beberapa wisata memerlukan jumlah minimal partisipan,” kata Mila, Public Relations Saung Mang Udjo.
Penjualan angklung dari Saung Mang Udjo telah mencapai pasar internasional. “Kami memiliki langganan setiap tahun dari Korea, Belanda, dan Malaysia,” ungkap Mila, yang juga menambahkan bahwa di Busan, Korea, angklung telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan.
Sebagai sebuah tempat yang menawarkan lebih dari sekadar hiburan, Udjo Ecoland membuka peluang bagi kita semua untuk belajar sambil berlibur, dan yang paling penting, untuk menjadi lebih peduli terhadap lingkungan kita.