Grinnews.id – Jika Anda pernah berkunjung ke Bandung dan mencari rekomendasi destinasi wisata yang hits, nama Jalan Braga pasti sering terdengar.
Meski terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan berbagai bangunan berarsitektur Eropa dan kafe-kafe kekinian, sedikit yang tahu bahwa Jalan Braga dulunya adalah jalur pedati yang mengangkut hasil perkebunan.
Menurut Alex, anggota dari Komunitas Aleut yang berfokus pada penjelajahan sejarah, Jalan Braga memiliki asal usul yang erat kaitannya dengan Jalan Raya Pos, sebuah jalan penting yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels, pada tahun 1808-1811.
Jalan ini dibangun untuk memudahkan mobilisasi militer dan perekonomian di Pulau Jawa.
Kisah Jalan Pedati
Salah satu tuan kebun Priangan yang terkenal, Andries de Wilde, merasa perlu mendekatkan usahanya ke Jalan Raya Pos. Oleh karena itu, ia membangun jalur penghubung yang akhirnya dikenal sebagai Jalan Pedati atau Karrenweg.
Jalur ini sering dilewati oleh pedati yang mengangkut hasil perkebunan, terutama kopi, dari perkebunannya ke Gudang Kopi di Balai Kota Bandung.
Menurut versi lokal, nama “Braga” berasal dari kata Sunda “ngabaraga,” yang berarti berjalan di tepian sungai, merujuk pada lokasi Jalan Braga yang dekat dengan Sungai Cikapundung.
Nama ini mulai populer setelah berdirinya kelompok teater dan musik, Toneelvereeniging Braga, pada tahun 1882.
Transformasi ke Destinasi Wisata
Sejak periode kolonial, Jalan Braga mengalami banyak perubahan. Pada tahun 1910-an, jalan ini masih dipenuhi oleh pohon-pohon asri.
Namun, seiring pembangunan di Bandung, jalan ini mulai dikelilingi oleh toko-toko dan fasilitas rekreasi, hingga menjadi salah satu jalan perniagaan paling Eropa di Hindia Belanda menurut Alex.
Jalan Braga, yang kini dikenal sebagai destinasi wisata hits di Bandung, ternyata memiliki sejarah panjang dan menarik.
Dari awalnya sebagai jalur pedati hingga transformasinya menjadi jalan yang dihiasi oleh bangunan berarsitektur Eropa dan toko-toko kekinian, Jalan Braga tetap menjadi saksi bisu dari berbagai perubahan zaman.