Grinnews.id – Setelah vakum selama 35 tahun, Kota Bandung kembali menggelar lomba kereta peti sabun pada akhir pekan lalu, 26-27 Agustus 2023. Event ini menarik perhatian ratusan peserta dari berbagai kategori, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Salah satu partisipan yang menarik perhatian adalah Isrin, pemilik toko sepeda yang telah berdiri sejak 1998.
Isrin bukan hanya seorang penjual sepeda, tetapi juga seorang inovator. Tokonya menerima pesanan sepeda custom, termasuk kereta peti sabun.
“Motivasi ikut lomba ini pertama, ikon Kota Bandung. Kedua, saya ingin memberikan peluang kepada anak muda untuk bisa mengaplikasikan ilmunya,” ujar Isrin.
Menurut Isrin, pembuatan kereta peti sabun memerlukan kreativitas tinggi. Dibutuhkan bahan-bahan seperti fiber glass untuk bagian badan, besi untuk kerangka, dan sofa empuk untuk kursi.
Total modal yang diperlukan berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 26 juta. “Semuanya sudah diprogres, digambar dulu, ukurannya, dimensinya, geometrinya, semuanya sudah dipelajari,” jelas Isrin.
Salah satu kereta peti sabun buatan Isrin mengusung konsep klasik, terinspirasi dari mobil Eropa Bugatti keluaran 1937. Menurutnya, ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kereta peti sabun, yaitu aerodinamis dan estetika.
“Kami fokus pada estetika karena ada unsur ekonomisnya. Nilai jual estetika lebih baik daripada aerodinamis,” sambung Isrin.