Grinnews.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung berkolaborasi dengan Pusat Koperasi Kartika Siliwangi membuka babak baru dalam pengelolaan sampah.
Lokasi ini berdiri di Sadang Tengah 4-6, Sekeloa, Coblong, dan berfokus pada transformasi sampah menjadi briket, sebuah inovasi pertama di Bandung.
Program ini telah dimulai sejak awal Agustus 2023 dan menjalani masa percobaan selama satu minggu untuk pelatihan pembuatan briket serta perawatan mesin.
Saat ini, fokus utamanya adalah pengelolaan sampah dari RW 14 Sekeloa. Menurut Dedi Kurniawan, Supervisor Puskop Kartika Siliwangi, hampir 50% dari sampah area tersebut telah diolah di fasilitas ini.
Keunggulan Teknologi
Fasilitas ini mengutilisasi mesin pencacah sampah dengan kapasitas mencapai 200 kg/jam dan mesin pencetak briket hingga 400 kg.
Dedi menekankan pentingnya mesin yang mudah dioperasikan dan perawatannya yang terjangkau. “Kita tidak mau mesin ini jadi terlantar karena biaya operasional yang tinggi atau perawatan yang sulit,” kata Dedi.
Pengolahan sampah ini melibatkan berbagai jenis sampah, baik organik maupun anorganik, dengan beberapa pengecualian seperti logam dan kaca untuk menghindari kerusakan mesin.
Fase produksinya dibagi-bagi di antara tim untuk efisiensi waktu. Bahan-bahan kemudian diaduk dengan aditif khusus dan tapioka sebagai perekat.
Dedi mengungkapkan bahwa briket hasil produksi ini memiliki kualitas yang tinggi, termasuk nilai kalor di atas 4000.
Meski masih dalam fase uji coba, briket ini direncanakan untuk memasok pabrik tekstil. Selain itu, briket ini sudah lulus uji emisi dan mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh KLHK.