Grinnews.id – Musim kemarau yang berkepanjangan di Kecamatan Lakbok, khususnya di Desa Baregbeg, telah memicu kelangkaan air dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani.
Namun, sebuah inovasi dari pemuda setempat memberikan angin segar secara harfiah dan kiasan. Mereka telah menciptakan kincir angin penyedot air yang berfungsi sebagai solusi cerdas untuk masalah ini.
Dipimpin oleh Samsul Zuhri, seorang anggota Ansor Kabupaten Ciamis, tim ini telah merancang dan memasang kincir angin ini untuk menangani masalah kekurangan air yang sering terjadi selama musim kemarau.
“Kami ingin membantu petani kami yang sangat bergantung pada pasokan air,” kata Samsul.
Kincir angin ini berfungsi layaknya pompa hidran, memanfaatkan energi angin untuk menyalurkan air dari sungai ke lahan pertanian yang lebih tinggi.
“Di daerah kami, sungai biasanya berada di bawah lahan pertanian. Oleh karena itu, kami membutuhkan sebuah sistem untuk memompa air ke atas,” jelas Samsul.
Menurut Samsul, kincir angin ini mampu megairi lahan seluas 50 bata dalam satu jam, meskipun efektivitasnya tergantung pada ukuran pipa yang digunakan.
“Meski tidak membuat tanah menjadi berlumpur, setidaknya bisa membuatnya basah, yang sudah cukup membantu di saat kemarau seperti ini,” tambahnya.
Inovasi ini juga menjadi alternatif yang lebih aman dibandingkan pompa hidran yang biasanya digunakan, mengingat banyaknya kasus pencurian peralatan pertanian.
Selain itu, kincir angin ini menawarkan solusi yang lebih ekonomis bagi petani, yang seringkali kesulitan membiayai bahan bakar untuk pompa hidran.
“Ini adalah langkah maju untuk pertanian di daerah kami. Kami berharap ini bisa menjadi solusi jangka panjang yang membantu petani kami lebih tangguh dalam menghadapi tantangan musim kemarau,” pungkas Samsul.