Grinnews.id – Pemerintah Kabupaten Bandung memperkenalkan langkah baru dalam menangani masalah sampah yang semakin menumpuk. Dengan menghadirkan mesin pengolahan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF), Pemkab Bandung berambisi mengolah sampah hingga 100 ton per hari.
Mesin RDF: Teknologi Canggih untuk Olah Sampah
Mesin RDF ini memiliki kemampuan untuk memilah sampah organik dan plastik, kemudian mengeringkannya dan mencacahnya menjadi abu atau residu bernilai ekonomis.
“Ini adalah langkah maju dalam pengelolaan sampah. Dengan mesin ini, kita bisa mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Operasional di Tiga Lokasi Strategis
Dadang menambahkan, mesin ini sudah mulai beroperasi di tiga lokasi, yakni PUSPA Jelekong, TPS Citaliktik, dan TPST Oxbow Cicukang.
“Investasi untuk empat unit mesin ini hampir mencapai Rp 10 miliar, tetapi ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutur Dadang.
Kapasitas Pengolahan Sampah Meningkat
Dengan empat unit mesin RDF ini, Pemkab Bandung bisa mengolah sampah sebanyak 100 ton per hari dari total produksi sampah 1.300 ton per hari.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kapasitas ini. Tujuannya agar 1.300 ton sampah yang dihasilkan setiap hari bisa terkelola dengan baik,” kata Dadang.
Bank Sampah di Tingkat Desa
Selain itu, Bupati Bandung juga menyinggung tentang keberadaan bank sampah di tingkat desa yang telah membantu dalam pengelolaan sampah. “Di desa-desa, sampah sudah dipilah dan diolah. Ini membantu kita dalam menangani masalah sampah,” jelasnya.
Visi Masa Depan: Bandung Tanpa TPA
Dadang berharap, dalam dua tahun ke depan, Kabupaten Bandung bisa bebas dari keberadaan TPA. “Ini adalah visi kita. Dengan teknologi dan inovasi ini, saya yakin kita bisa mencapainya,” pungkasnya.
Dengan peluncuran mesin RDF ini, Pemkab Bandung semakin serius dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Ini tidak hanya solusi jangka pendek, tetapi juga investasi untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Bandung di masa depan.