Grinnews.id – Setelah memanas di Arctic Open 2023 lalu, sepasang atlet bulutangkis, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Rambitan atau yang dikenal dengan julukan “PraYer“, tampil kompak di Denmark Open 2023.
Namun, apa penyebab kedamaian mendadak ini? Adakah kaitannya dengan teguran dari Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang dikenal sebagai “The Daddies”?
Sepanjang Arctic Open 2023, Pramudya dan Yeremia menunjukkan jarak dan kurangnya koordinasi. Hal ini mencuri perhatian pecinta bulutangkis Tanah Air.
Mengenai hal tersebut, Aryono Miranat, Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, mengonfirmasi permasalahan internal antara keduanya.
“Saya telah berbicara dengan mereka. Semua masalah telah terselesaikan,” ujar Coach Aryono, yang juga berharap komunikasi dan semangat antara keduanya membaik.
Namun, saat Denmark Open 2023 berlangsung dari 17-22 Oktober 2023, PraYer tampaknya telah menemukan kembali kekompakannya.
Meski demikian, pertandingan di babak 32 besar antara PraYer vs The Daddies berakhir dengan kemenangan untuk Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan dengan skor 28-30, 15-21.
Menariknya, PraYer tampak saling memberi “tos” selama pertandingan, menandakan kembali solidnya pasangan ini.
Ini menimbulkan pertanyaan: Apakah rasa hormat dan ketakutan kepada Ahsan dan Hendra, sang senior, menjadi kunci kedamaian PraYer? Terlebih, Ahsan punya pesan khusus untuk PraYer, “Harus lebih dewasa dalam menghadapi setiap masalah. Kita semua di sini berjuang bersama.”
Netizen pun tak ketinggalan memberikan komentarnya mengenai PraYer. “Meski kalah, yang penting mereka saling tos. Jangan sampai dimarahi oleh ‘The Daddies‘”, cuit salah satu netizen dengan nama akun @abcdefghi. Beberapa lainnya bahkan mengeluarkan candaan serupa, menegaskan betapa pentingnya PraYer untuk tetap solid.