Grinnews.id – Tim bulutangkis beregu putri Indonesia, dengan andalan Gregoria Mariska, harus mengakui ketangguhan tim tuan rumah, China, di Asian Games 2023 yang berlangsung di Binjiang Gymnasium.
Dalam pertandingan yang berlangsung Jumat (29/9/23), skuat Garuda Putri harus menelan kekalahan 0-3.
Tampil dengan beban berat, Gregoria Mariska kalah di tangan Chen Yufei dengan skor 14-21, 12-21. Ganda putri, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, juga gagal meraih kemenangan setelah ditekuk Chen Qingchen dan Jia Yifan 12-21, 21-19, 20-22.
Putri Kusuma Wardani menjadi harapan terakhir, namun harus mengakui keunggulan He Bing Jiao dengan skor 15-21, 19-21.
Hasil ini terbilang mengecewakan jika dibandingkan dengan penampilan di Asian Games 2018, di mana Indonesia berhasil meraih medali perunggu.
Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, mengungkapkan kesedihannya atas kekalahan tersebut.
“Kami tentu tidak puas dengan hasil ini. Namun, saya berpesan agar pemain mengambil hikmah dari kegagalan ini sebagai motivasi di pertandingan selanjutnya,” ungkap Rionny.
Menurut Rionny, kekalahan tim putri kali ini lebih dikarenakan faktor pengalaman. “Walaupun kalah, saya percaya kemampuan mereka sudah sejajar dengan lawan, hanya saja kalah dalam hal pengalaman,” lanjutnya.
Namun, pertandingan di Asian Games 2023 belum berakhir. Tim bulutangkis Indonesia masih akan berkompetisi di nomor perorangan yang akan berlangsung tanggal 2-7 Oktober nanti.
Dengan sisa waktu yang ada, Rionny dan tim pelatih berfokus untuk mempersiapkan pemain agar lebih siap mental dan teknis.
“Kami berharap pemain tidak terpuruk terlalu lama. Harus segera bangkit, siap kembali berjuang dan memaksimalkan latihan. Kami akan fokus mengatasi kelengahan yang muncul akibat kesalahan sendiri dan mencari solusi agar pemain bisa cepat kembali fokus,” pungkas Rionny Mainaky.