Grinnews.id – Tai Tzu Ying, bintang bulutangkis tunggal putri dari Chinese Taipei, sering mengejutkan publik dengan pendekatan uniknya dalam bermain.
Salah satu yang menarik adalah ia jarang menggunakan analisis video sebagai bagian dari persiapan menghadapi lawan-lawannya.
Bahkan ketika berhadapan dengan Big 4 Queens—An Se-young, Akane Yamaguchi, Chen Yufei, dan Carolina Marin—strategi ini tetap ia pegang teguh. Lantas, apa rahasia di balik pendekatan Tai yang tampak kontraintuitif ini?
Fokus Pada Diri Sendiri, Bukan Analisis Video
Meski kebanyakan atlet top, seperti An Se-young dan Carolina Marin, sering memanfaatkan analisis video untuk mengidentifikasi kelemahan lawan dan diri sendiri, Tai Tzu Ying memilih berbeda.
“Saya tidak pernah menonton video analisis sebagai persiapan. Justru, yang terpenting adalah mengurangi jumlah eror yang saya buat,” ungkap Tai dalam wawancara eksklusifnya.
Membedah Filosofi Tai Tzu Ying
Menurut Tai, hasil pertandingan lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kesalahan yang ia buat daripada apa yang bisa ia pelajari dari analisis video.
“Jika saya bisa mengendalikan diri dan kesalahan saya, itulah tindakan terbaik yang bisa saya berikan,” jelas Tai. “Lebih penting bagi saya untuk fokus pada diri sendiri daripada mencoba memahami permainan lawan.”
Siapa Lawan yang Sesungguhnya?
Tai Tzu Ying sendiri tak asing berhadapan dengan lawan tangguh seperti An Se-young dan Akane Yamaguchi.
“Saya sudah cukup mengenal kemampuan mereka. Yang lebih penting adalah menyiapkan diri saya sendiri. Saya perlu meminimalkan kesalahan dan meningkatkan kecepatan permainan,” kata Tai menanggapi bagaimana ia tetap kompetitif tanpa analisis video.
Apakah Strategi Ini Efektif?
Ada skeptisisme mengenai sejauh mana efektivitas pendekatan ini, terutama ketika Tai berhadapan dengan pemain top dunia. Namun, ia tetap percaya bahwa segala sesuatu bergantung pada dirinya.
“Jika saya tidak bisa mengendalikan kesalahan saya, tidak ada gunanya memikirkan strategi lain,” tutup Tai.
