Grinnews.id – Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat, Bedi Budiman, kembali menegaskan urgensi antisipasi terhadap potensi kerawanan dalam menyongsong Pemilu 2024 di wilayah Jabar. Mengingat provinsi ini berada di posisi keempat secara nasional dalam daftar daerah rawan pemilu.
“Provinsi Jawa Barat memang menjadi pusat perhatian dalam konteks kerawanan Pemilu 2024. Pengalaman dari Pemilu 2019 telah mengajarkan kita bagaimana Jabar kerap menjadi sorotan dan mendapatkan dampak langsung dari berbagai isu dan aksi politik di tanah air,” ujar Bedi Budiman pada konferensi pers di Bandung, tanggal 18 Oktober 2023.
Salah satu tantangan terbesar yang harus diantisipasi adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks menjelang Pemilu 2024.
Informasi sesat ini tidak hanya berasal dari pihak-pihak yang terlibat langsung, tetapi juga dari mereka yang ingin memanfaatkan situasi untuk memecah belah masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Komisi I DPRD Jawa Barat telah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya untuk memetakan area dan tahapan yang dinilai paling rawan selama perhelatan Pemilu 2024.
Termasuk di dalamnya tahapan seperti pencalonan, kampanye, dan lain-lain. “Dengan pemetaan ini, kami berharap Pemilu 2024 dapat berlangsung dalam situasi yang kondusif,” tambah Bedi.
Lebih lanjut, Bedi Budiman mengingatkan akan ancaman politik uang yang diperkirakan akan muncul kembali. Mengacu pada Pemilu sebelumnya, politik uang mencatat sebagai pelanggaran tertinggi di Jabar.
“Kami di Komisi I DPRD Jawa Barat memandang serius fenomena politik uang ini. Hal ini bukan hanya mengancam integritas Pemilu tetapi juga merusak kualitas demokrasi kita,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, pengawasan ketat dan pemetaan kerawanan politik uang akan menjadi fokus utama Komisi I DPRD Jawa Barat dalam memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan integritas dan kualitas yang tinggi.
