Grinnews.id – Dahlan Iskan, kolumnis terkenal, tampaknya terlewat satu berita besar. Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, telah ditunjuk sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pengakuan keterlambatan ini datang ketika Dahlan sibuk membantu pembangunan rumah bambu dan jarang membuka ponselnya.
Pertanyaan besar yang muncul, mengapa Kaesang memilih PSI? Sebuah partai yang saat ini belum memiliki wakil di DPR. Dahlan membeberkan bahwa hal ini telah dijawab oleh Kaesang saat acara pengukuhannya. Dalam kesempatan tersebut, Kaesang menyatakan ketertarikannya dan cintanya kepada PSI.
Namun, Dahlan menegaskan bahwa alasan sebenarnya mungkin hanya diketahui oleh Kaesang sendiri, atau bahkan mungkin oleh ayahnya, Presiden Jokowi, dan kakaknya, Wali Kota Solo.
Dahlan melihat keputusan Kaesang ini sebagai langkah yang tepat. Jika bergabung dengan partai besar, Kaesang mungkin akan memulai dari posisi yang lebih rendah. Namun, dengan bergabung di PSI, ia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri dan menempa karier politiknya dari awal. Terlebih, dukungan dari sukarelawan Jokowi tampaknya tetap solid di belakang Kaesang. Dalam pidatonya, Kaesang menyebutkan bahwa ada 137 organ sukarelawan Jokowi yang hadir untuk mendukungnya.
Namun yang paling menarik adalah gaya berpidato Kaesang. Dahlan menyoroti bahwa gaya pidato Kaesang lebih menarik daripada ayahnya. Meskipun berusia 28 tahun, pidatonya tampak matang dengan gaya khas Solo: datar, lancar, dan tidak bombastis. Ditambah dengan humor-humor kecil yang disisipkan, membuat hadirin terhibur. Salah satu momen yang menarik adalah ketika Kaesang membicarakan ejekan yang diterimanya di media sosial pasca keputusannya bergabung dengan PSI, namun dengan nada ringan ia mengatakan, “Saya tidak sampai dibilang PKI, anti-Islam, antek China, dan plonga-plongo.”
Kaesang Pangarep, dengan langkah barunya ini, sepertinya menjanjikan dinamika baru dalam kancah politik tanah air.