Grinnews.id – Dalam politik, ukuran koalisi bukanlah segalanya. Itulah yang ditegaskan oleh Charles Honoris, politikus dari PDI Perjuangan, menanggapi bergabungnya Partai Demokrat ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Bacapres Prabowo Subianto. Menurutnya, fenomena ini hanyalah déjà vu dari Pilpres 2014.
“Apabila Anda mengenang kembali Pilpres 2014, Prabowo didukung oleh koalisi besar, sementara Jokowi oleh koalisi yang lebih kecil. Namun, siapa yang menang? Koalisi yang lebih ‘kurus’, yang didukung oleh rakyat,” jelas Charles pada Senin (18/9/2023).
Memasuki era pemilu langsung, kekuasaan untuk menentukan presiden dan wakil presiden berada di tangan rakyat. Charles mempercayai bahwa PDI Perjuangan, yang selalu berdekatan dengan rakyat, tak perlu khawatir dengan ukuran koalisi.
“Seperti yang dikatakan oleh Ibu Megawati, selama PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tambahnya.
PDI Perjuangan optimis bahwa kualitas kepemimpinan akan selalu menjadi faktor penentu dalam pemilihan umum. Charles yakin, kualitas kepemimpinan Ganjar Pranowo yang telah teruji akan membawanya meraih dukungan rakyat, seperti yang terjadi pada Jokowi di tahun 2014.
“Dalam setiap pemilihan, PDI Perjuangan selalu mengusung pemimpin yang berasal dari rakyat. Dan kami tidak gentar, meskipun kali ini kembali ‘dikeroyok’ oleh kekuatan politik besar,” tutup Charles.
Dengan bergabungnya Partai Demokrat ke KIM, dunia politik semakin dinamis. Namun, seperti pesan Charles, ukuran koalisi mungkin tidak seberarti yang kita kira. Sejarah telah mencatat, di akhirnya rakyatlah yang menentukan.