Grinnews.id – Ganjar Pranowo, Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan, tengah menjadi sorotan setelah muncul dalam tayangan azan Magrib di sebuah stasiun televisi swasta.
Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, menyatakan bahwa tindakan ini bisa dianggap sebagai kampanye terselubung dan politisasi agama.
“Menampilkan Ganjar Pranowo dalam konteks azan di RCTI jelas merupakan sebuah bentuk kampanye tersembunyi,” kata Muslim Arbi.
Menurutnya, KPU sendiri belum memulai jadwal resmi kampanye, membuat penampilan Ganjar di stasiun televisi ini semakin kontroversial.
Muslim Arbi menambahkan, “Azan yang disiarkan sambil menampilkan wudu dan salat dari Ganjar Pranowo di RCTI ini bisa dianggap sebagai bentuk politisasi agama.” Ini, lanjut Muslim, bertentangan dengan prinsip pemerintah yang kerap kali mengingatkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam politik identitas.
Hal ini menjadi sorotan terlebih karena Ganjar Pranowo saat ini berposisi sebagai Bacapres PDIP.
“Politisasi agama sebagai alat kampanye malah dikerjakan dalam kasus azan ini. Tindakan RCTI masuk dalam kategori politisasi agama,” tegas Muslim.
Kontroversi ini menambah daftar panjang isu politisasi agama di Indonesia, sebuah tema yang selalu menimbulkan perdebatan panas di tengah masyarakat.
Sementara Ganjar Pranowo dan timnya belum memberikan tanggapan, publik tentu saja menanti klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.