Grinnews.id – Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, menyoroti keterwakilan perempuan di DPRD Kota Bandung yang belum mencapai angka ideal, yaitu 30 persen.
Menyikapi hal ini, Ema berharap pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, lebih banyak perempuan yang dapat mengisi kursi di DPRD Kota Bandung.
Data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung menunjukkan bahwa 50,53 persen warga perempuan memiliki hak pilih.
“Dengan potensi pemilih perempuan yang besar, saya optimis akan ada peningkatan signifikan perempuan yang terpilih sebagai anggota dewan,” ujar Ema pada Jumat (18/8/2023).
Ema menambahkan, meskipun saat ini sudah ada peningkatan, yaitu 18 persen atau 9 perempuan yang menduduki kursi di DPRD Kota Bandung, namun masih ada kekurangan sekitar 12 persen untuk mencapai target ideal.
Rieke Suryaningsih, Ketua DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Bandung, menekankan pentingnya keterwakilan perempuan dalam legislatif sebagai bentuk masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
“Dari 575 anggota DPR RI periode 2019-2024, 20,52 persen di antaranya adalah perempuan. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dua periode sebelumnya,” papar Rieke.
Namun, Rieke juga menyoroti beberapa kebijakan yang belum memperhatikan perspektif perempuan, seperti RUU pekerja rumah tangga yang belum disahkan dan peraturan turunan UU pencegahan kekerasan seksual.
Ia mengutip pendapat seorang profesor dari AS yang menyatakan bahwa keterwakilan perempuan dalam sebuah organisasi sangat penting. Jika kurang dari 15 persen, organisasi tersebut cenderung mengabaikan isu gender.