Lompat ke konten

TERKINI

Biro Kesra Jabar Dorong Pesantren di Era Digital: Santri Harus Melek Teknologi

Biro Kesra Jabar Dorong Pesantren di Era Digital: Santri Harus Melek Teknologi
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.

Grinnews.id – Dalam era digital saat ini, keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi menjadi hal yang esensial. Pemprov Jawa Barat melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengambil langkah proaktif dengan menggelar workshop “Literasi Digital Pengelola Pesantren dan Lembaga Keagamaan Lain di Jawa Barat”. Tujuannya? Memastikan santri di pesantren tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga melek teknologi.

Kegiatan ini digelar di Grand Sunshine Hotel Soreang, Kabupaten Bandung, dari tanggal 21 hingga 23 Agustus 2023. “Pesantren memiliki peran penting dalam mempersiapkan santri untuk masa depan. Di era yang serba cepat ini, literasi digital menjadi kunci,” ungkap Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Barat, Barnas Adjidin.

Baca Juga :  Revolusi Pendidikan Era Digital: Kolaborasi Gemilang Hypernet Technologies dan Sokrates!

Barnas menekankan pentingnya adaptasi pesantren di era digital. “Kami ingin semua pesantren terbuka terhadap informasi digital dan memanfaatkannya untuk kebaikan,” tambahnya.

Meski demikian, Barnas menyadari masih ada pesantren yang skeptis terhadap teknologi, menganggapnya sebagai sesuatu yang negatif. “Namun, manfaat positif dari teknologi sangat banyak, seperti akses informasi yang cepat,” jelasnya.

Dalam workshop tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, menyoroti potensi besar Jawa Barat.

Dengan populasi hampir 50 juta jiwa, Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang setara dengan negara-negara seperti Korea Selatan.

“Kita memiliki sumber daya manusia yang melimpah. Namun, kita harus memastikan mereka dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan di era digital,” kata Dedi.

Baca Juga :  "Legal Plus", Solusi Digital Terbaru untuk Maksimalkan Produktivitas Firma Hukum Indonesia

Dedi juga menyoroti jumlah pesantren di Jawa Barat yang mencapai 12.086, belum termasuk yang belum terdaftar. “Jumlah pesantren kita lebih banyak dibandingkan Jawa Timur. Namun, kita harus memastikan santri kita tidak tertinggal dalam hal literasi digital,” terangnya.

Dengan workshop ini, Pemprov Jawa Barat berharap para pengelola pesantren dan lembaga keagamaan lainnya dapat berkolaborasi dan berbagi pengetahuan tentang literasi digital.

“Kita harus saling berkomunikasi dan berkolaborasi agar santri di Jawa Barat menjadi lebih kompetitif di era digital,” pungkas Dedi.

Telah terbit : https://bandungraya.inews.id/read/336546/sasar-pesantren-biro-kesra-jabar-ingin-santri-melek-digital-di-era-disrupsi