Grinnews.id – Ketika diberondong pertanyaan terkait dugaan aliran dana korupsi ke Partai Nasdem, mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), memilih untuk tetap diam.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya telah mengungkapkan transaksi dana mencapai miliaran rupiah yang diduga mengalir ke Nasdem.
Dalam pemeriksaan perdana yang dilakukannya hari ini, Jumat (20/10), setelah ditahan minggu lalu, SYL tak memberikan respons saat ditanya mengenai informasi yang memimpinnya untuk absen dari panggilan KPK.
Bahkan, saat ia kembali ke Gedung KPK, pertanyaan mengenai dugaan aliran dana korupsi tersebut pun tidak mendapatkan jawaban.
Selama proses tersebut, SYL hanya terlihat menunjukkan tangan yang diborgol sambil memegang beberapa berkas. Tanpa berbicara, ia langsung kembali ke ruang pemeriksaan dengan ditemani petugas KPK.
Dalam rangkaian pemeriksaan ini, tim KPK juga memanggil empat saksi, termasuk Donal Fariz dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Panji Harjanto, ajudan mantan Mentan. Panji sebelumnya telah diperiksa untuk memahami kegiatan dinas SYL dan alokasi anggaran yang terkait.
Syahrul Yasin Limpo, yang menjabat sebagai Mentan pada periode 2019-2023, bersama Muhammad Hatta, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, telah ditahan oleh KPK.
SYL sendiri ditangkap pada Kamis malam (12/10) setelah terindikasi akan mengabaikan pemanggilan dari tim penyidik.
Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementan, menjadi salah satu tersangka lain yang sudah ditahan lebih awal oleh KPK.
Dalam kasus ini, dugaan pemerasan terhadap pejabat Kementan serta penerimaan gratifikasi mengindikasikan bahwa SYL, bersama Hatta dan Kasdi, diduga menerima uang hingga Rp13,9 miliar.