Grinnews.id – Di tengah kondisi yang memprihatinkan terkait Rabies di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setiap tahunnya gigitan hewan mencapai lebih dari 86 ribu kasus dengan duka 86 hingga 90 jiwa.
Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mengungkap hal tersebut saat peringatan Hari Rabies Sedunia 2023 di Bandung.
Data terbaru menunjukkan, pada tahun ini saja, sudah terjadi 113 ribu kasus gigitan dengan 94 korban meninggal. Maxi juga menyoroti beberapa daerah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies, meliputi Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sumetara Barat, dan Sulawesi Utara.
“Penanganan Rabies harus segera dilakukan oleh masyarakat, mulai dari kesadaran untuk segera mencuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir serta segera mendatangi Puskesmas,” tegas Maxi.
Sementara itu, di Jawa Barat sendiri, Bey Machmudin, Pj Gubernur Jabar, mengharapkan provinsinya dapat segera bebas dari ancaman Rabies.
Dengan tema ‘All for One, One Health for All’, peringatan Hari Rabies Sedunia 2023 menjadi momentum penting untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen pencegahan penyakit ini.
Menariknya, Jawa Barat telah menginisiasi program Kader Siaga Rabies atau KASIRA, yang merupakan kolaborasi antara Kabupaten Sukabumi dengan LPPM IPB. Ini menjadi salah satu upaya strategis dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk memerangi Rabies.
Dalam acara tersebut, ada pula apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yang diberikan kepada Kementerian Pertanian RI. Mereka berhasil mencatatkan rekor atas vaksinasi Rabies secara serentak di 22 provinsi, yang melibatkan 33 ribu ekor hewan.