Lompat ke konten

TERKINI

Stoik Coffee Bandung: Tempat Kopi Bertemu Filosofi, Omzet Jutaan dalam Bulan Pertama

Stoik Coffee Bandung: Tempat Kopi Bertemu Filosofi, Omzet Jutaan dalam Bulan Pertama
Stoik Coffee Bandung.(Foto: detikJabar)

Grinnews.is – Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, kini semakin memantapkan reputasinya sebagai pusat kopi yang inovatif. Salah satu penambah keramaian bisnis kopi di kota ini adalah Stoik Coffee, coffee shop yang baru beroperasi delapan bulan namun telah berhasil mencuri perhatian.

Ditempatkan di Jalan H. Bardan Raya No. 33B, Kujangsari, Kec. Bandung Kidul, Stoik Coffee menggabungkan dua hal menarik: cita rasa kopi yang mendalam dan suasana yang nyaman, hampir seperti di rumah sendiri.

Asal-Muasal Stoik Coffee: Gabungan Estetik dan Filosofi

Sarah Salsabila, pemilik Stoik Coffee, bukanlah orang baru dalam bisnis ini. Alumni Telkom University yang berusia 22 tahun ini memang mempunyai ketertarikan terhadap dunia kopi sejak masa SMA dan kuliah.

Baca Juga :  Kebakaran Pasar Sadang Serang Bandung! Polisi Masih Selidiki Penyebabnya

“Berawal dari kesukaan saya terhadap kopi dan tempat-tempat estetik, saya melihat peluang di Bandung yang semakin meningkat kebutuhan akan coffee shop berkarakter,” ungkap Sarah.

Sarah mengambil inspirasi dari buku Henry Manampiring tentang Filosofi Teras, dan dari sana ia memutuskan untuk menamakan coffee shop-nya Stoik.

Nilai-nilai yang terkandung dalam konsep filosofi Stoik diharapkan dapat diterapkan dalam setiap sudut dan pelayanan di coffee shop ini.

Menu Andalan di Stoik Coffee: Dari Kopi Hingga Mocktail

Stoik Coffee menawarkan berbagai varian kopi yang disukai banyak orang. Salah satu yang menjadi andalan adalah Es Kopi Susu Stoik yang memadukan rasa pahit dan creamy dengan sempurna.

Tidak ketinggalan ada pula Mocktail Strawberry Mint, perpaduan espresso dengan manisnya strawberry yang ideal dinikmati di siang hari.

Baca Juga :  Skandal Korupsi PT Amarta Karya: Dari Proyek Fiktif hingga Sepeda Brompton Rp 129 Juta

Walaupun baru beroperasi sekitar delapan bulan, Stoik Coffee telah menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan. “Omzet bervariasi setiap bulannya, tetapi rata-rata lebih dari Rp 40 juta per bulan. Bahkan bisa mencapai Rp 80 juta,” kata Sarah.

Lebih Dari Sekedar Coffee Shop

Sarah tidak hanya ingin menjadikan Stoik Coffee sebagai tempat nongkrong saja, tetapi juga sebagai ruang berekspresi.

“Kami menawarkan konsep free jamming setiap malam minggu, dan tempat ini juga bisa digunakan untuk berbagai event, seperti pelukisan,” tutur Sarah.

Harga menu di Stoik Coffee cukup terjangkau, mulai dari Rp 18 ribu hingga Rp 70 ribu, menjadikannya pilihan yang pas baik untuk dinikmati sendiri atau bersama teman-teman.

Telah terbit : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6935338/menyeruput-kopi-di-coffee-shop-bandung-yang-homey