Grinnews.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan penunjukan Rosan Roeslani, Wakil Menteri BUMN II, sebagai Wakil Komisaris Utama (wakomut) PT Pertamina (Persero).
Erick menyatakan bahwa langkah ini merupakan hal yang wajar, sebagaimana ketika mantan Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury, menjabat sebagai wakomut di perusahaan pelat merah tersebut.
Perubahan ini merupakan bagian dari skema baru dalam pembagian tugas wakil menteri BUMN. Erick memberikan contoh dengan kasus Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, yang sebelumnya mengawasi klaster finansial, kini diberi tugas mengawasi klaster energi.
Namun, Tiko tetap memiliki kewenangan untuk mengawasi perbankan. Sama halnya dengan Roslan yang kini mengawasi klaster keuangan, ia juga tetap bisa mengawasi perusahaan energi Pertamina.
“Energinya diawasi oleh Pak Tiko, tetap menjadi pengawas di perbankan. Nah, inilah yang disebut crossing saja,” ujar Erick di kantor Kementerian BUMN pada Selasa (1/8).
Erick menegaskan bahwa perubahan ini bukan karena kurangnya kepercayaan pada para wakilnya. Ia ingin kedua wakil menteri BUMN tersebut dapat bekerja bersinergi dan saling mengawasi.
“Jadi, wamen saya tidak mengatakan ‘ini adalah klaster saya, dan Anda tidak boleh terlibat’. Setelah kami menjaga kekompakan di tingkat bawah, di tengah, maka wamen juga harus bersinergi, apalagi ketika ada wamen baru harus kompak,” jelasnya.
Sebagai informasi, Rosan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri BUMN II pada Senin (17/7). Ia menggantikan posisi Pahala Nugraha Mansury, yang kemudian dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (wamenlu). Kemudian, pada Kamis (27/7), Erick menunjuk Rosan sebagai wakomut Pertamina.
Rosan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk periode 2015 hingga 2020.
Selain itu, ia juga merupakan pendiri dan presiden direktur PT Recapital Advisors, sebuah perusahaan jasa keuangan yang beroperasi di Indonesia.