Grinnews.id – Pemerintah Kota Bandung melangkah maju memerangi angka kemiskinan ekstrem dengan peluncuran inovasi pelayanan online kesejahteraan sosial bernama “Yes Jitu”.
Diketahui, saat ini terdapat sekitar 330 ribu kepala keluarga yang masuk kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Menyedihkan lagi, 87 ribu di antaranya dikategorikan sebagai miskin ekstrem.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar, menyampaikan pada acara di Hotel Savoy Homman, bahwa pendataan yang kurang maksimal menjadi kendala utama dalam menangani permasalahan sosial.
“Perlu ada pendekatan berbasis permasalahan, bukan hanya identifikasi berdasarkan nama dan alamat,” tegas Soni.
Program “Yes Jitu” dirancang sebagai pelayanan satu pintu untuk kesejahteraan sosial yang mencakup data PPKS, pelayanan rehabilitasi, jaminan, perlindungan, dan pemberdayaan sosial.
Tidak hanya itu, platform ini juga mengintegrasikan program intervensi dari berbagai OPD Pemkot Bandung dan instansi eksternal, sambil mencantumkan detail anggaran program intervensi.
“Kami berupaya transparan. Melalui ‘Yes Jitu’, masyarakat bisa mengakses berbagai informasi terkait pelayanan kesejahteraan sosial,” ungkap Soni, menambahkan bahwa pembaruan data dilakukan setiap bulan dan hasilnya dilaporkan ke Kementerian Sosial.
Bambang Tirtoyuliono, Penjabat Wali Kota Bandung, menekankan bahwa “Yes Jitu” diharapkan dapat memudahkan warga untuk mengakses program-program Pemkot Bandung.
Meskipun anggaran yang ada belum memadai untuk mengentaskan seluruh angka kemiskinan di Kota Bandung, ia berharap program ini dapat memainkan peran penting dalam menekan angka kemiskinan ekstrem.
Bambang optimis, “Kami menargetkan untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 3,14 persen pada 2023. Dengan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu dan intervensi yang tepat, kami percaya kami bisa mencapai tujuan tersebut.”