Grinnews.id – Musim kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah memicu terjadinya kebakaran di tiga titik berbeda sekitar kawasan BKPH Lembang, Perhutani Bandung Utara.
Kebakaran ini menghanguskan 330 meter persegi lahan, dengan titik-titik kebakaran terbesar berada di wilayah Cisarua.
Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lembang, Heri Rohmatulk, mengungkapkan bahwa tiga titik kebakaran lahan terjadi di wilayah Cisarua, Cikole, dan Lembang.
“Kita sudah identifikasi ada delapan petak lahan yang rawan kebakaran. Mudah-mudahan tak ada lagi kejadian serupa di tahun ini,” kata Heri.
Lokasi Kebakaran dan Dampaknya
Kebakaran paling signifikan terjadi di Cisarua, dengan lahan seluas 200 meter persegi terbakar. Di Cikole, lahan terbakar mencapai 70 meter persegi, sementara di Lembang 60 meter persegi.
Heri menjelaskan bahwa di Cisarua, salah satu pohon terbakar di akar dan batangnya, tetapi untungnya pohon tersebut selamat. “Sedangkan di lokasi lain, kebakaran lebih banyak melanda tanaman kecil,” tambahnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, BKPH Lembang telah melakukan sejumlah upaya preventif. “Kami rutin melakukan sosialisasi, edukasi, serta memasang plang larangan sebagai upaya menekan potensi kebakaran,” ujar Heri. Dia juga menambahkan bahwa patroli rutin dilakukan di lokasi yang dianggap rawan.
Menurut Heri, membangun kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam upaya pencegahan. “Masyarakat harus ikut serta menjaga kawasan hutan dari potensi kebakaran, terutama selama musim kemarau ini,” tegasnya.
Dalam situasi ini, peran aktif dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga dan memelihara keberlanjutan ekosistem hutan, khususnya di Kabupaten Bandung Barat yang rawan akan kebakaran lahan.
