Grinnews.id – Dalam respons terhadap lonjakan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), Pemerintah Kota Bandung bersiap menggelar operasi pasar.
Inisiatif ini diumumkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Kadisdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, yang mengonfirmasi bahwa harga beras medium dan premium telah melonjak hingga Rp 13.000 dan Rp 15.000 per kilogram.
“Menurut peraturan dari Kepala Badan Pangan Nasional No 07 2023, HET untuk beras medium adalah Rp 10.900 per kilogram. Namun, kini harga di sejumlah pasar telah mencapai Rp 12.500 hingga Rp 13.000, melebihi HET,” ungkap Elly Wasliah dalam wawancara via telepon pada Selasa, 12 September 2023.
Meski mengalami kenaikan harga, Elly menegaskan bahwa stok beras di Bulog masih aman hingga akhir tahun. “Stok aman dari Bulog Pusat. Namun, ada kenaikan harga, khususnya pada beras medium,” katanya.
Operasi Pasar Sebagai Solusi
Dalam upaya menstabilkan harga, Pemkot Bandung akan menggelar operasi pasar, berkolaborasi dengan Bulog dan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat.
“Rencana operasi pasar akan diadakan Selasa pekan depan. Kita akan mendistribusikan 10 ton beras untuk warga Kota Bandung,” jelas Elly.
Bulog akan melepas beras dengan harga Rp 10.600 per kilogram. Elly menyatakan bahwa mereka berharap mendapatkan subsidi transportasi dari BI Jawa Barat.
“Jika kami mendapat subsidi Rp 400 per kilogram, beras bisa dijual ke warga dengan harga Rp 10.200 atau Rp 51.000 per bag ukuran 5 kilogram,” tambahnya.
Operasi pasar ini akan dibatasi hanya untuk warga Kota Bandung. “Setiap warga berhak mendapatkan 10 kilogram atau dua bag beras. KTP Kota Bandung menjadi syarat utama,” tutup Elly.