Grinnews.id – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi mengumumkan bahwa status tanggap darurat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti tak akan diperpanjang.
Keputusan ini menimbulkan sejumlah spekulasi mengenai kelanjutan penanganan bencana ini, terutama karena kebakaran belum sepenuhnya bisa diatasi.
Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, menjelaskan bahwa kewenangan pengelolaan TPA Sarimukti sepenuhnya ada di pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami berharap penanganannya bisa lebih efisien jika diambil alih oleh pemerintah provinsi,” ucap Hengky.
Penanganan kebakaran TPA Sarimukti terbukti menjadi sebuah tantangan besar. “Kami cukup kewalahan karena kondisi api yang sulit dipadamkan, terutama dengan adanya gas metan dan embusan angin kencang,” jelas Hengky. Upaya pemadaman api masih terus dilakukan, namun kondisinya semakin memprihatinkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Ibrahim Aji, menekankan bahwa TPA Sarimukti akan ditutup secara permanen mulai tahun depan dan sedang dilakukan survei untuk lahan pengganti.
Akibat kebakaran ini, pembuangan sampah dari Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan KBB terpaksa dibatasi. “Kami sedang mencari lahan alternatif untuk menampung sampah,” ungkap Ibrahim.
Menurut Dr. Rizal Hermawan, seorang ahli lingkungan, status tanggap darurat yang tak diperpanjang bisa berakibat buruk pada upaya pemadaman kebakaran TPA Sarimukti.
“Tanpa status tanggap darurat, koordinasi antar-instansi bisa menjadi lebih lambat. Ini berisiko membuat api sulit dikendalikan dan berdampak pada kualitas udara di sekitarnya,” tuturnya.
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB Berjibaku
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah, juga mengungkapkan kesulitannya.
“Di zona 1, yang selama ini dianggap paling aman, api malah membesar. Kami harus berjibaku lebih keras untuk memadamkan api tersebut,” jelas Siti.
Kondisi ini juga berdampak ke daerah sekitar. Kota Bandung, misalnya, telah membuat Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk mengatasi penumpukan sampah yang tidak bisa lagi dibuang ke TPA Sarimukti.
“Ini adalah solusi jangka pendek. Kami berharap Pemprov Jawa Barat segera mengambil tindakan yang lebih konstruktif,” kata Walikota Bandung.
Tidak hanya masalah lingkungan, kebakaran TPA Sarimukti juga berpotensi membawa implikasi ekonomi dan kesehatan.
Penumpukan sampah di berbagai daerah menimbulkan masalah sanitasi yang serius, sementara asap dari kebakaran berisiko mempengaruhi kualitas udara.