Grinnews.id – Menyusul pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tentang status darurat sampah di Bandung Raya, TPS (Tempat Pembuangan Sampah) liar mulai bermunculan di beberapa titik strategis di Kabupaten Bandung. Situasi ini menimbulkan dampak negatif, mulai dari bau busuk hingga gangguan lalu lintas.
TPS Liar di Jalan Raya Kopo dan Soreang
Di Jalan Raya Kopo Sayati, dekat Pasar Tradisional Sayati, terdapat tumpukan sampah setinggi hampir 1,5 meter dan memanjang hampir 5 meter. Meski sampah tersebut dimasukkan ke dalam karung dan ditumpuk dengan rapi, bau busuk tetap mengganggu para pengendara.
Di Soreang, tepatnya di Jalan Raya Gading Tutuka, kondisi serupa juga terjadi. Sampah berceceran dan memanjang hampir 7 meter, menimbulkan bau busuk dan mengundang lalat hijau.
Warga: “Kita Rapikan Dulu Masukin Karung”
Marda (29), warga Kecamatan Margahayu, mengatakan bahwa pengangkutan sampah memang terhambat beberapa hari terakhir. “Betul, itu sampah warga, tapi kita rapikan dulu masukin karung,” ujarnya. Menurut Marda, warga terpaksa membuang sampah di bahu jalan karena TPS resmi sudah penuh.
Bupati Bandung: “Situasi Lancar”
Di sisi lain, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menegaskan bahwa penanganan sampah di wilayahnya masih lancar. Ia juga mengklaim bahwa beberapa kecamatan, seperti Dayeuhkolot dan Cangkuang Wetan, bahkan kekurangan sampah karena adanya bank sampah di tingkat desa.
Tanggapan Warga dan Pedagang
Wahyudin (32), pedagang makanan ringan di Jalan Kopo, menyatakan bahwa tumpukan sampah di pinggir jalan awalnya hanya sedikit. “Awalnya sedikit, tapi karena banyak yang lihat, eh tambah banyak sekarang,” katanya. Wahyudin, yang telah lama berdagang di area tersebut, mengaku belum pernah melihat kondisi seburuk ini sebelumnya.
Isa Muhamad (43), warga Komplek Gading Tutuka, menambahkan bahwa TPS liar di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka sangat mengganggu, terutama bagi pedagang makanan. “Banyak yang dagang makanan, jadi agak gimana gitu,” ujarnya. Isa juga menyebut bahwa kondisi pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung memang terganggu, terutama setelah kebakaran di TPA Sarimukti.
Upaya Penanggulangan dan Solusi
Menanggapi kondisi ini, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan bahwa pihaknya telah menambah beberapa armada pengangkut sampah, termasuk konvektor. “Kita udah menambah beberapa armada. Termasuk ada konvektor dan juga ada cator segala macam sudah kita berikan ke tingkat Desa,” jelasnya.
Dadang juga menekankan bahwa solusi jangka panjang untuk masalah ini adalah memperkuat sistem bank sampah di tingkat desa. “Kendala di lapangan di tingkat desa, apalagi seperti Dayeuhkolot, Cangkuang Wetan itu kekurangan sampah. Sudah selesai di tingkat desa, karena kita punya bank sampah di tingkat desa,” pungkasnya.