Grinnews.id – Setelah 10 hari kebakaran melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengumumkan kondisi terkini. “Titik api sudah tidak ada, hanya sisa asap,” ujar Ridwan Kamil.
Menanggapi kondisi ini, pemerintah provinsi telah menyiapkan tempat penampungan sampah sementara. “Harusnya hari ini atau besok sudah bisa buang sampah,” kata Gubernur.
Ridwan Kamil juga mengajak seluruh kota dan kabupaten untuk aktif mengurangi volume sampah. “Dari 450 ritase truk, kita targetkan setengahnya. Masyarakat diharapkan mengelola sampahnya sendiri,” tuturnya.
Empat wilayah di Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, sepakat mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti hingga 50%. “Ini adalah komitmen bersama untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Ridwan Kamil.
Update Terkait TPA Legok Nangka
Saat ditanya tentang TPA Legok Nangka, Gubernur mengatakan pemenang tender sudah diumumkan dan teknologi dari Jepang Sumitomo akan digunakan. “Dalam hitungan setahun, Jawa Barat akan naik kelas dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Ridwan Kamil berharap masyarakat bisa lebih proaktif dalam mengelola sampah, terutama sampah organik. “Buatlah kompos dari sisa makanan, jangan semuanya dibuang,” imbaunya.
Meski kondisi membaik, status darurat TPA Sarimukti masih berlaku. “Kedaruratan ini akan terus berlangsung hingga titik api dan asap benar-benar hilang,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat juga memberikan kabar positif terkait rencana pemerintah dalam penanganan sampah. “Kami akan mulai bergeser ke teknologi waste-to-energy dalam waktu dekat,” ungkap Ridwan Kamil. Ini adalah langkah maju yang diharapkan bisa mengatasi masalah sampah di Jawa Barat secara lebih efisien.
Sebagai langkah antisipasi, water bombing masih dilakukan sebanyak 40 kali putaran dalam sehari. Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melakukan rekayasa cuaca sebagai upaya mempercepat pemadaman api.
“Masyarakat, tolong kelola sampahnya sendiri. Jika ini dilakukan, maka volume truk yang datang ke Sarimukti akan berkurang,” kata Ridwan Kamil. Gubernur berharap, dengan edukasi dan partisipasi aktif dari masyarakat, volume sampah yang diangkut ke TPA bisa berkurang signifikan.