Lompat ke konten

TERKINI

Kebakaran TPA Sarimukti di Bandung Barat: Dampak Kesehatan dan Kecemasan Warga

Kebakaran TPA Sarimukti di Bandung Barat: Dampak Kesehatan dan Kecemasan Warga
Penampakan helikopter water bombing yang dikerahkan untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Bandung Barat, Jumat (25/8/2023).

Grinnews.id – Kabut asap dan bau terbakar semakin terasa ketika mendekati Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang berlokasi di Jalan Ciburahol, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Kebakaran yang sudah berlangsung selama tujuh hari ini menimbulkan dampak serius pada kesehatan warga sekitar.

Neni Suryani, seorang nenek berusia 68 tahun, membawa cucunya, Muhammad Rizki, ke Posko Kesehatan TPA Sarimukti. Keduanya mengalami gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan mata yang perih. “Kami terpaksa harus berobat karena kondisi udara yang semakin memburuk,” kata Neni kepada Yuli Saputra, wartawan di Bandung yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Data dari Posko Kesehatan Puskesmas Cipatat mencatat, hingga Sabtu (26/8/2023), ada 246 pasien dengan ISPA dan 19 pasien dengan konjungtivitis. Tiga di antaranya harus dirujuk ke RSUD Cikalong Wetan karena kondisi yang kritis. “Kebanyakan pasien berasal dari RW 10 dan 15, dan mayoritas didiagnosis dengan ISPA,” ujar Nuraeni, Kepala Puskesmas Cipatat.

Baca Juga :  Ridwan Kamil Imbau Warga Sekitar TPA Sarimukti untuk Segera Berlindung dari Asap Kebakaran atau Mengungsi

Dr. Fiqih Firdaus dari Puskesmas Cipatat menegaskan bahwa paparan asap berkepanjangan bisa berdampak fatal. “Jika ini terus berlanjut, risiko kanker paru-paru dan kematian bisa meningkat,” kata Fiqih.

Situasi ini juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga. Mimin Siti Aminah, yang rumah dan warungnya berada tepat di seberang TPA Sarimukti, mengungkapkan kekhawatirannya. “Saya khawatir api akan merembet ke tangki BBM yang berada di sekitar area kebakaran,” ungkap Mimin.

Pihak berwenang masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab kebakaran. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa kebakaran ini mungkin disebabkan oleh musim kemarau. “Kami masih membutuhkan waktu untuk membuktikannya secara ilmiah,” tambahnya.

Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan, telah menetapkan status Tanggap Darurat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan sejumlah upaya, termasuk membuka dapur umum dan memberikan bantuan sembako.

Baca Juga :  Prabowo dan Ridwan Kamil: Dari Makan Malam Hingga Sinyal Kuat di Panggung Politik 2024

“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BMKG, untuk melakukan rekayasa cuaca agar hujan turun,” kata Ridwan Kamil. “Kami berharap bisa menangani ini secepatnya untuk mencegah dampak yang lebih buruk,” pungkasnya.

Kondisi terakhir dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Kabupaten Bandung Barat menunjukkan bahwa 90% area TPA Sarimukti sudah terbakar. Upaya pemadaman terus dilakukan, termasuk menggunakan helikopter water bombing.

Dengan kebakaran yang masih berlangsung dan dampak kesehatan yang semakin memburuk, warga di sekitar TPA Sarimukti berharap solusi cepat dari pemerintah. Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan medis, tetapi juga kepastian dan tindakan nyata untuk mengatasi kebakaran yang telah mengganggu kehidupan mereka.

Telah terbit : https://bandung.kompas.com/read/2023/08/28/043000878/terbakarnya-tpa-sarimukti-dan-nestapa-ratusan-warga-alami-ispa?page=1