Grinnews.id – Fokus pendidikan di Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Bandung kini menjadi sorotan utama DPR RI. Melalui anggota Komisi X, Sodik Mudjahid, DPR mengingatkan agar PAUD di kota kembang ini menjauhkan diri dari metode pengajaran baca, tulis, dan hitung (calistung).
Sebagai gantinya, terdapat enam kompetensi kunci yang telah dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang seharusnya menjadi prioritas.
Enam Kompetensi: Dasar Utama PAUD
Menurut Sodik, ada enam kompetensi fundamental yang harus dimiliki oleh setiap siswa PAUD, yaitu beriman, kemampuan bergaul, pengendalian emosi, merawat diri, kemandirian, dan literasi.
“Kompetensi-kompetensi ini merupakan dasar yang akan mempersiapkan anak-anak ketika bertransisi ke sekolah dasar,” ucapnya saat Workshop Pendidikan di Kota Bandung, Selasa (15/8/2023).
Keterampilan bergaul, misalnya, sangat esensial agar anak tidak merasa terasing ketika masuk sekolah dasar. Ini juga menjadi salah satu upaya mengurangi tindakan perundungan. “Anak harus siap menghadapi teman-temannya yang mungkin memiliki karakter berbeda,” tambah Sodik.
Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan Kota Bandung Setuju
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Sutanto, menegaskan bahwa fokus pada calistung merupakan miskonsepsi.
“Penting bagi kita untuk memberikan pelatihan dan tambahan pemahaman kepada guru-guru PAUD,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menyatakan kesepakatan dengan pandangan tersebut dan berkomitmen menerapkan keenam kompetensi ini di 1.117 PAUD di Kota Bandung.
“Penerapan kompetensi ini dimulai dengan perubahan paradigma belajar, dengan fokus utama pada kompetensi guru-gurunya,” tandas Hikmat.
