Grinnews.id – Usai bentrokan sengit antara warga dengan aparat kepolisian di Dago Elos, Kota Bandung, Senin (14/8/2023) malam, situasi kini berangsur membaik. Pantauan pada Selasa (15/8/2023) pagi, aktivitas warga dan lalu lintas di Jl Ir. H. Juanda atau Jl Dago sudah mulai kembali normal.
Meskipun sisa-sisa kerusuhan seperti batu dan benda terbakar telah dibersihkan, ada sejumlah warga yang masih berkumpul, berdiskusi tentang kejadian semalam. Seorang warga setempat, Cimot (22) menyatakan, “Kondisi sudah membaik, namun trauma dari aksi polisi semalam masih terasa.”
Kejadian bermula saat warga Dago Elos melakukan aksi pemblokiran jalan sebagai protes ke polisi terkait kasus sengketa tanah yang menurut mereka diabaikan. Namun, situasi memanas ketika negosiasi antara warga dengan polisi berujung kericuhan.
Menurut sumber, kericuhan pecah setelah warga memblokir akses jalan dari Terminal Dago hingga SPBU Dago dengan membakar ban bekas dan bahan kayu lainnya.
Saat polisi berupaya mengendalikan situasi, warga melawan dengan melempar batu, memaksa polisi menembakkan gas air mata ke arah warga. Akibat aksi tersebut, puluhan warga mengalami luka ringan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, menyatakan bahwa situasi di Jl Dago telah kembali normal dan dapat dilalui oleh pengendara. “Meskipun kondisi telah kondusif, petugas akan tetap berjaga untuk mencegah potensi kerusuhan kembali,” tegasnya.
Pasca-kerusuhan yang terjadi di Dago Elos, banyak pihak yang mempertanyakan langkah-langkah apa yang akan diambil oleh pihak berwenang untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Warga setempat merasa kecewa dengan tindakan keras yang ditunjukkan oleh polisi dan meminta pertanggungjawaban.
Kerusuhan di Dago Elos bukan hanya tentang pemblokiran jalan, tapi juga tentang rasa frustrasi masyarakat terhadap penanganan masalah sengketa tanah yang sudah berlangsung lama. Beberapa warga menyatakan bahwa mereka merasa diabaikan dan tidak didengar oleh pihak berwenang.
Seorang warga setempat, Rina (45), mengatakan, “Kami bukan hanya ingin jalan kembali normal. Kami ingin keadilan dan solusi atas masalah tanah yang sudah berlangsung selama ini.” Warga lainnya menambahkan bahwa mereka menginginkan dialog langsung dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan isu-isu yang melatarbelakangi konflik.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis lokal telah mengajukan permohonan mediasi antara warga Dago Elos dan pihak kepolisian, dalam upaya untuk menemukan solusi damai.
Mereka berharap dengan adanya mediasi, kedua belah pihak dapat duduk bersama dan membahas permasalahan dengan kepala dingin.
Kerusuhan yang terjadi di Dago Elos menjadi peringatan bagi seluruh Indonesia tentang pentingnya komunikasi yang efektif dan penanganan isu-isu masyarakat dengan bijaksana.