Grinnews.id – Bandung Raya, dikenal dengan kemacetan yang mendera rutinitas harian penduduknya. Setiap hari, deretan kendaraan tampak memenuhi jalan, memperlihatkan betapa kritisnya situasi lalu lintas di area ini.
A Koswara, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, pada Jumat (13/10/2023) menyoroti urgensi isu ini. Data terbaru menunjukkan V/C Ratio di Bandung Raya telah mencapai 40 persen.
“Ini berarti, dengan gangguan kecil pun, kemacetan total bisa terjadi. Jika ini berlanjut tanpa ada solusi konkret, pada 2035, angka ini diperkirakan akan mencapai 100%,” jelas Koswara.
Kapasitas jalan yang semakin tidak memadai ini bukanlah rahasia. Pada 2019, Bank Dunia sudah mengidentifikasi masalah ini dan menyarankan Bandung Raya untuk mengadopsi perubahan signifikan dalam pola transportasi. Mereka merekomendasikan pengalihan fokus dari kendaraan pribadi ke angkutan massal.
Statistik menunjukkan bahwa saat ini, hanya 13% dari warga Bandung Raya yang menggunakan angkutan umum. Selebihnya, 87%, masih bergantung pada kendaraan pribadi. “Dari angka tersebut, hampir 70% merupakan pengendara roda dua,” tambah Koswara.
Dalam upaya mengatasi kemacetan dan dampak negatif lainnya terhadap ekonomi dan lingkungan, pemerintah kini gencar mengkampanyekan penggunaan angkutan umum.
“Kami percaya bahwa jika masyarakat beralih ke angkutan umum, akan ada pengurangan signifikan dalam jumlah kendaraan pribadi di jalan,” pungkas Koswara.