Grinnews.id – Suksesi kepemimpinan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin hari semakin mendekati titik krusial. Drs. Arsan Latif M.Si, CGCAE, CFrA resmi akan menggantikan posisi Bupati Hengki Kurniawan yang masa jabatannya berakhir pada 20 September 2023.
Harapan besar pun dipegang oleh 1,7 juta penduduk KBB untuk sebuah transisi kepemimpinan yang mulus dan efektif.
Moch Galuh Fauzi, Direktur Eksekutif Sundanesia Digdaya Institute, memberikan pandangannya tentang tantangan yang bakal dihadapi oleh Arsan Latif, yang juga menjabat sebagai Inspektur IV Itjen Kemendagri.
Salah satu fokus utamanya adalah memaksimalkan potensi pendapatan daerah agar tercipta keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran di pemerintah daerah KBB.
“Peran serta dari semua pihak, mulai dari birokrat, DPRD, hingga masyarakat umum, sangat dibutuhkan untuk membantu Pj Bupati dalam mewujudkan Kabupaten Bandung Barat yang lebih baik,” kata Moch Galuh Fauzi saat diwawancarai di Ngamprah pada Sabtu (16/9/2023).
Menurut Fauzi, Arsan Latif perlu segera membawa suasana baru dalam lingkungan kerja di KBB, termasuk dalam aspek mobilitas pekerjaan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) KBB dan menghilangkan berbagai opini negatif yang selama ini merongrong kredibilitas pemerintahan.
Dalam kapasitasnya sebagai Pj Bupati, yang juga didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian Nomor 100.2.1.3-3741 Tahun 2023, Arsan Latif akan terus diawasi dan dimonitor oleh Kemendagri.
“Saya yakin, sebagai seorang yang sudah matang dalam dunia birokrasi, Arsan Latif akan menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada,” lanjut Fauzi.
Di tengah berbagai rumor dan spekulasi yang beredar, Fauzi menegaskan bahwa Arsan Latif adalah pilihan Kemendagri dan tidak ada kaitannya dengan kepentingan dari Bupati sebelumnya atau kelompok manapun.
“Jangan sampai ada dua matahari dalam birokrasi KBB. ASN harus fokus dalam menjalankan instruksi dari Pj Bupati sebagai orang nomor satu di KBB,” pungkasnya.