Grinnews.id – Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLK PMI) Disnakertrans Jawa Barat telah memulai pelatihan intensif bagi calon pekerja migran yang akan ditempatkan di Kuwait.
Program pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Disnakertrans Jawa Barat, Drs. Teppy Wawan Dharmawan, S.H., pada Selasa, 12 September 2023, di Gedung BLK PMI, Jalan Soekarno Hatta, Bandung.
Yanu Krisdiyan, Kepala BLK PMI, mengungkapkan bahwa pelatihan ini akan diikuti oleh 48 peserta, yang nantinya akan dibagi menjadi tiga kelas.
“Peserta akan menjalani pelatihan selama 21 hari, yang mencakup pembelajaran bahasa dan pemahaman budaya Kuwait,” kata Yanu.
Bidang Kerja dan Prospek Gaji
Tidak hanya itu, Yanu menjelaskan bahwa fokus pelatihan adalah pada sektor-sektor seperti hospitality, perhotelan, dan kesehatan.
“Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan ini berpotensi mendapatkan gaji antara 10-17 juta rupiah per bulan di Kuwait, tergantung pada jenis pekerjaan dan kualifikasi mereka,” tambahnya.
Kerjasama dan Rencana Keberangkatan
BLK PMI bekerjasama erat dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), dalam hal ini PT Dwi Tunggal Jaya Abadi. Direktur P3MI, Yulia Waty, menyatakan bahwa pihaknya sudah memulai proses interview dan seleksi calon pekerja migran.
“Kami memprioritaskan keterampilan berbahasa Inggris, sebagai salah satu syarat untuk dapat bekerja di Kuwait,” ujar Yulia.
Peluang Belum Tersebar Luas
Yulia juga mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja Indonesia di Kuwait sangat besar. “Kami membutuhkan 400 calon pekerja migran, tetapi baru tercapai 80 orang. Ini menunjukkan bahwa informasi tentang peluang kerja ini belum menyebar luas,” tegasnya.
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, Yulia berharap lebih banyak warga, khususnya di Jawa Barat, yang bisa memanfaatkan peluang kerja ini. “Ini adalah langkah konkret dalam menanggulangi masalah pengangguran di Jawa Barat,” pungkasnya.