Grinnews.id – Konser musik West Java Festival 2023 di Stadion Siliwangi, Bandung, menjadi magnet yang menarik ribuan pengunjung. Namun, di tengah hingar-bingar acara, ada satu tim yang bergerak diam-diam namun efektif: tim relawan dari startup Jubelo. Mereka bergerak cepat menyisir dan mengelola sampah yang berserakan, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
M Nurhadi, Chief Operation Officer Jubelo, berbicara kepada detikJabar tentang peran penting timnya dalam menjaga kebersihan selama festival.
“Kami menyiapkan sekitar 100 volunteer yang terdiri dari tim profesional dan para relawan di setiap area konser. Tujuannya adalah untuk memastikan sampah ditempatkan di tempat yang tepat,” ujar Nurhadi, Minggu (3/9/2023).
Setelah proses penyisiran, sampah yang telah dikumpulkan akan dipilah menjadi tiga kategori: organik, anorganik, dan residu. Semua sampah ini kemudian akan diangkut ke gudang penyimpanan milik Jubelo untuk pengelolaan lebih lanjut.
“Kami memiliki fasilitas pengelolaan sampah sendiri. Tujuannya adalah untuk meminimalisir pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tambah salah satu pendiri Jubelo.
Melibatkan Generasi Muda dalam Kampanye Lingkungan
Salah satu keunikan dari pendekatan Jubelo adalah melibatkan generasi muda dalam kampanye kebersihan. Menurut Nurhadi, ini adalah strategi untuk mengubah persepsi masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mengelola sampah itu keren dan penting. Oleh karena itu, kami melibatkan tim yang masih energetik dan muda untuk lebih efektif menyampaikan pesan ini. Generasi muda memiliki jaringan yang luas, sehingga mereka bisa membantu menyebarluaskan edukasi ini,” kata Nurhadi.
Hasil dari upaya ini sudah mulai terlihat. Pengunjung yang datang ke West Java Festival 2023 mulai lebih peduli dalam memilah sampah, dan ini tentu saja membantu panitia dalam mengelola kebersihan area festival.
“Kami sangat puas dengan hasil yang telah dicapai. Kami berharap bisa terus berkolaborasi dalam menangani masalah sampah, terutama di acara besar seperti West Java Festival,” tutup Nurhadi.
Dengan keberhasilan ini, Jubelo menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dilakukan di mana saja, bahkan di tengah hingar-bingar sebuah festival musik.
