Grinnews.id – Mengantisipasi dampak kemarau yang melanda, Pemkot Bandung telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis. Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, memerintahkan koordinasi intensif antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PDAM Tirtawening, dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga.
“Kita harus proaktif menghadapi masalah kekurangan air bersih. Oleh karena itu, DLH, PDAM, dan DSDABM harus segera bertindak untuk memastikan kebutuhan air masyarakat tetap terpenuhi,” ungkap Ema pada Senin (14/8/2023).
Dampak kemarau telah dirasakan oleh sejumlah warga Bandung, khususnya di Kelurahan Tamansari. Di sana, sumur-sumur mulai mengering dan ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari menurun drastis.
Ema menekankan pentingnya kepekaan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. “ASN harus aktif memonitor dan melaporkan situasi di lapangan. Kita harus tanggap dan cepat bertindak,” tegasnya.
Dalam upaya menjaga ketersediaan air, Ema juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam penggunaan air. “Di tengah puncak musim kemarau ini, mari kita gunakan air dengan bijaksana,” imbaunya.
Sebagai bentuk komitmen Pemkot Bandung dalam mengatasi permasalahan ini, Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi, menginformasikan bahwa PDAM Tirtawening telah menyiapkan 14 unit mobil tangki yang siap melayani distribusi air gratis bagi masyarakat 24 jam. “Satu tangki dapat melayani 10 Kepala Keluarga. Kami akan segera informasikan teknis distribusinya,” pungkas Sonny.
Dalam kaitannya dengan upaya tersebut, Pemkot Bandung juga menggandeng sejumlah pihak swasta dan komunitas masyarakat untuk membantu distribusi air bersih.
Ema Sumarna menambahkan, “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam upaya ini. Kekompakan dan gotong royong adalah kunci untuk mengatasi tantangan seperti ini.”
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga. Namun, kami juga meminta kerja sama dari masyarakat untuk menggunakan air dengan bijak dan hemat,” tutur Ema.
Sebagai informasi tambahan, Pemkot Bandung juga telah membuka posko khusus yang bertugas mengkoordinasikan distribusi air bersih. Warga yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin memberikan laporan terkait kebutuhan air dapat menghubungi posko tersebut.