Grinnews.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengambil tindakan tegas terhadap angkutan umum yang kacanya tertutup stiker sepenuhnya.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan tindak kriminal, mengingat penumpang di dalam kendaraan menjadi tidak terlihat dari luar.
“Kami menemukan beberapa angkutan umum yang kacanya tertutup stiker sepenuhnya. Hal ini bertentangan dengan regulasi dan berpotensi menjadi tempat tindak kriminal,” ungkap Kepala Dishub Bandung Barat, Fauzan Azima, saat razia di Terminal Cililin, Kamis (10/8/2023).
Menurut UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ketebalan maksimum kaca film yang diperbolehkan hanya 40% untuk jendela depan dan 70% untuk jendela samping serta belakang.
“Beberapa kendaraan yang kami temukan menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan yang melebihi batas,” tambah Fauzan.
Bukan hanya kaca film, stiker-stiker promosi, termasuk yang mempromosikan partai atau individu, juga kerap menutupi kaca angkutan umum sepenuhnya.
“Stiker-stiker ini seringkali digunakan untuk mempromosikan diri, baik dari partai maupun individu,” jelas Fauzan.
Dengan adanya penertiban ini, Dishub Bandung Barat berharap agar pemilik atau operator angkutan umum lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pemasangan stiker, khususnya yang menutupi kaca kendaraan sepenuhnya.
Dalam aksi penertiban tersebut, tiga kendaraan angkutan umum dengan stiker bergambar yang menutupi seluruh kaca berhasil diamankan.
Fauzan berharap, tindakan tegas ini dapat menjadi contoh bagi angkutan umum lainnya untuk tidak sembarangan dalam menerima tawaran pemasangan stiker, terutama yang berpotensi mengganggu visibilitas dan keselamatan penumpang.
Selain itu, Fauzan juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih moda transportasi. “Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Kami berharap masyarakat juga turut aktif melaporkan jika menemukan angkutan umum yang melanggar aturan,” ujarnya.
Dishub Bandung Barat berencana akan meningkatkan intensitas razia serupa di berbagai titik strategis di wilayahnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum.
Sebagai langkah lanjutan, Dishub juga akan bekerja sama dengan asosiasi angkutan umum dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman terkait pentingnya mematuhi regulasi yang ada.
“Kami berharap, dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan transportasi yang aman dan nyaman bagi semua pihak,” tutup Fauzan.
