Grinnews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah merencanakan proyek kereta gantung (cable car) yang akan melintasi wilayah Bandung Raya dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Rencana ini mendapatkan persetujuan dari Presiden RI, Joko Widodo, dan diharapkan dapat mengatasi tantangan mobilitas di daerah tersebut.
Proyek ambisius ini akan merambah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan bahwa tahap pertama proyek ini diharapkan akan selesai dalam masa pemerintahan Jokowi.
Ridwan Kamil menyatakan, “Rencana persetujuan Pak Jokowi membangun cable car melintasi di Bandung pada dua tahun ini sesuai dengan persetujuannya pada waktu rapat di Istana.
Kita sedang mengkaji rutenya di daerah yang padat penduduk, melintasi bukit-bukit yang terlalu jauh jika dilakukan dengan kendaraan biasa. Dan tahap satunya bisa diselesaikan di masa pemerintahan Pak Jokowi.”
Namun, proyek kereta gantung ini tidak akan berhenti pada tahap pertama. Ridwan Kamil menyatakan bahwa tahap selanjutnya akan dilanjutkan pada masa pemerintahan yang mengikuti setelah Pemilu 2024.
Ini adalah bagian dari upaya nyata dalam mengembangkan transportasi massal yang efisien dan modern di wilayah tersebut.
Rencana ini juga mendapat dukungan positif dari pemerintah pusat. Pada awal Agustus 2023, Ridwan Kamil mengapresiasi respons positif yang diterima terkait rencana pembangunan transportasi massal di Cekungan Bandung.
Ridwan berharap, “Evaluasi akan berjalan dengan baik sehingga solusi pembangunan transportasi massal di Cekungan Bandung dapat segera direalisasikan. Insya Allah 1-2 dari gagasan ini akan kami presentasikan di akhir bulan kembali kepada Pak Presiden di mana yang paling mudah akan kita eksekusi sehingga di masa kepresidenan Pak Jokowi ada 1-2 infrastruktur transportasi publik di Bandung Raya bisa diselesaikan dengan berbagai dukungan dari berbagai pihak.”
Meskipun penuh potensi, proyek ini juga menghadapi tantangan anggaran. Ridwan Kamil mengakui bahwa anggaran daerah tidak akan mampu mencukupi proyek-proyek transportasi massal seperti ini.
Terutama untuk proyek transportasi di Cekungan Bandung, diperlukan dana sekitar Rp100 triliun.
“Kini hanya 13 persen warga Cekungan Bandung yang menggunakan transportasi publik. Harapannya adalah meningkatkan angka tersebut menjadi 50 persen. Meskipun biayanya tidak murah, perlu dilakukan karena penundaan hanya akan membuat biaya semakin tinggi,” ungkap Ridwan Kamil.
Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi untuk melakukan evaluasi terhadap penataan transportasi di Kawasan Cekungan Bandung.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjelaskan bahwa terdapat tiga moda transportasi terpadu yang akan diimplementasikan untuk mengatasi masalah kemacetan, termasuk moda transportasi kereta api, Bus Rapid Transit (BRT), dan juga kereta gantung.
“Rencananya, proyek BRT ditargetkan selesai pada tahun 2027, sedangkan proyek kereta gantung akan dimulai secara bertahap. Kami akan merundingkan usulan dari daerah dan pusat dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal,” jelas Budi Karya Sumadi.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan yang kuat, proyek kereta gantung di Bandung Raya memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam mobilitas dan transportasi di wilayah tersebut.